Saat ini aku memposisikan diri berada dibarisan tengah
diantara ribuan barisan-barisan, aku bisa melihat kedepan, kebelakang, kekanan,
dan kiriku. Aku melihat ribuan wajah gembira dan senyum, akupun melihat wajah duka, ribuan-ribuan wajah
lagi berbagai gamabaran akan hatinya, bingung, pucat, lupa, terancam, menagis kesedihan
dan kekacauan.
Kehidupan ini sungguh tragis, mereka yang dibelakang tak
mampu melihat jelas kedepan karena terhalangi, mereka yang didepan tak pernah
melirik kebelakang dan tak peduli apa yang terbelakang rasakan.
Rumput yang mati akan dibuang, bahkan hangus terbakar oleh
kibaran api, rumput merasakan panas dan baunya tempat sampah, itu konsikuensi
dari kematian mereka. Lebah yang mati tersingkirkan keluar dari sarangnya
karena tidak manfaat sama sekali. Bunga yang layu akan dibuang karna merusak
pemandangan taman. Betapa tidak berharganya diri mereka.
Mereka yang melihat, mendengar dan merasakan namun tidak
peduli adalah keegoisan yang menyelimutinya, mereka memiliki potensi tapi tak
pernah kudengar dan kulihat karyanya. Para agamawan yang punya hati suci tapi
tak pernah terjun kedunia ini untuk berkontribusi, para pelajar dari berbagai
kalangan memikirkan akan nasib mereka sendiri.
Sedangkan dunia
selalu berteriak meminta kamu untuk bangun dari tidur panjang, dunia memberikan
apa yang kamu inginkan, tapi tak ada timbal baliknya untuk dunia, dunia
mendidik kalian untuk menjadi desainer-desainer kehidupan, menata dunia menjadi
lebih baik, sampai saat ini dunia masih melindungimu, membimbingmu, karna dunia tahu menjadi satu buah pasir itu akan tertiup angin
dan tidak berharga sama sekali, pasir akan tersingkirkan oleh mutiara dan
tersingkirkan-tersingkirkan lagi oleh sesuatu yang berharga.
Apa alasan yang membuatmu masih bermalas-malasan, apa alasan
yang membuatmu tak peduli, atau kamu telah kecewa terhadap realitas yang buram
dibalut oleh asap hitam kebohongan, keterpurukan, kekacauan, kehinaan dan
kejahatan.
Lalu sampai kapan kamu pendam kekecewaanmu, berapa luka lagi
yang akan kamu rasakan, atau mau menunggu sampai datang kepadamu pisau yang
tajam dan akan menyayat-nyayat dirimu, dan pastinya kamu akan
tersingkirkan,kamu berada dalam kematian, kehidupan perkuburan walaupun bisa makan,
minum, tertawa dan tidur karna rasa aman adalah racun, yang akan menggerogoti
tubuhmu menjadi busuk.
Kursi kesuksesan terbatas dan kendaraan kesuksesan hanya
akan membawa mereka yang menginginkan kesuksesan dengan perjuangan, bukan
dengan kelemahan, keletihan yang hanya bisa merintih-rintih meminta tanpa
sebuah pengorbanan.
Ekaristi juga Ekawati