Kamis, 28 Maret 2013

Pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan


Pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan. Seharusnya pepatah tersebut mampu menggelitik kaum muda, khususnya mahasiswa. Peran mahasiswa sebagai pemuda-pemudi harapan bangsa sangat penting, sehingga mereka pun disebut-sebut sebagai agent of changeiron stock, creativity minority.
Intelektual organis yang harapannya dapat menjadi pribadi yang kritis, idealis, solutif, dan aplikatifMahasiswa diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata baik di tataran kampus, masyarakat, maupun nasional. Mengapa paradigma ini perlu? Jika mahasiswa cuek terhadap perkembangan suatu kebijakan kampus ataupun negara dan ternyata kebijakan tersebut merugikan rakyat, siapa yang akan melakukan penentangan dan pengritisan? Orang miskin, tukang becak atau pengusaha?
Mahasiswa mengalami masa–masa menegangkan dan penuh perjuangan dalam mengawal masa kepemimpinan rezim Soeharto. Bukan hanya harta ataupun waktu, tetapi nyawapun siap untuk mereka korbankan. Banyak anggapan yang muncul di masyarakat bahwa gerakan mahasiswa saat ini sudah mulai meredup. ”Beda zaman, beda kondisi”, mungkin itulah salah satu alasannya. Pernyataan di atas ada benarnya. Namun, alasan sebenarnya adalah karena mahasiswa sekarang mulai kehilangan jiwa kemahasiswaanya. Mereka beranggapan bahwa kuliah itu yang penting lulus dengan IPK bagus dan cepat kerja. Perspektif ini menjadikan beberapa mahasiswa acuh dengan lingkungan sekitar, mereka tak lagi perduli dengan harga sembako yang melambung tinggi atau masalah pemerintah yang selalu ingkar janji.

0 komentar: